“Awalnya memang pahit sekali kita rasakan
tetapi nanti kemudiannya manisnya luar biasa yang kita terima’’
Taliwang- Humas - Upaya untuk mengetahui
capaian nilai kerja satuan organisasi atau satuan kerja perlu dilakukan pengukuran
atas kerja yang telah dilakukan suatu organisasi atau satuan kerja bersangkutan
terhadap apa yang telah dilakukan pada periode tahun anggaran yang sudah lewat.
Salah satu cara untuk pengukuran atau penilaian tersebut adalah dengan
melakukan audit kerja. Kaitan hal tersebut tim auditor Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama RI akan melaksanakan audit pada 3 (tiga) lembaga pendidikan
yang berada di bawah naungan kementerian agama yaitu Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) Taliwang, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Taliwang dan Madrasah
Ibtidaiyah Negeri (MIN) Lamunga - Taliwang.
Hadir mewakili Kepala Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Sumbawa Barat Kepala Sub Bagian Tata Usaha Lalu Suhaili
Fathanah, S.Pd pada acara entery briefing (temu awal) dengan tim auditor
di gedung pertemuan MAN Taliwang (Rabu, 14 Pebruari 2018), juga pada kesempatan
tersebut dihadiri oleh segenap elemen pengelolah pendidikan pada 3 (tiga)
lembaga madrasah
meliputi:
Para Kepala madrasah, wakamad, bendahara, Kepala TU, tenaga operator sekolah
dan para guru madrasah. Dalam sambutannya Kasubbag TU kemenag KSB menyampaikan
apresiasi dan terima kasih atas kehadiran tim auditor irjen kemenag RI
yang telah bersedia datang ke daerah yang bermotokan ‘’Pariri Lema Bariri’’ ini
dalam rangka mengaudit lembaga madrasah. Ujar Mamiq Suhaili sapaan akrab
beliau, bahwa suatu lembaga memang perlu untuk mendapat audit kenerjanya.
sekaligus pembinaan agar supaya lembaga
bersangkutan dapat mengetahui dimana letak kesalahan dan kekurangan maupun
kealpaan dilakukan yang kemudian untuk diperbaiki dan dilengkapi, adapun berupa
kekhawatiran selama ini dirasakan hal itu mungkin tidaklah seperti apa yang
dibayangkan nantinya, karena sesungguhnya tujuan mengaudit bukan saja memeriksa
akan tetapi juga memberikan pembinaan kepada para pegawai pemerintah supaya apa
yang dikerjakan di lapangan betul-betul sesuai dimaksudkan dalam undang-undang,
peraturan pemerintah, juklak dan juknis,kemudian setelah selesai diaudit semua akan menjadi plong, ‘’Semoga kekhawatiran-kekhawatiran
itu awalnya memang pahit sekali kita rasakan tetapi nanti kemudiannya manisnya
luar biasa yang kita terima’’.
Selanjutnya tim auditor irjen kemenag RI
yang diketuai oleh Suhandi bersama 1 orang penanggung jawab kegiatan dan 3
orang anggota auditor menyampaikan bahwa berdasarkan Surat Tugas kedinasan dari
Dirjen kemenag RI bernomor 193 tanggal 6 Peberuari 2018 tentang tugas audit di
wilayah Nusa Tenggara Barat Kabupaten Sumbawa Barat terhadap tiga lembaga
madrasah negeri. Papar ketua tim bahwa mulai tahun 2016, 2017 kegiatan audit
difokuskan pada dunia pendidikan,
jika sebelumnya di tahun 2014 sampai ke
bawah kegiatan tersebut banyak dilakukan di lembaga-lembaga selain pendidikan.
Salah satu tujuan audit kinerja ini untuk
memberikan informasi kepada pihak yang punya kepentingan untuk memperbaiki
kinerja dan memfasilitasi pembuatan keputusan oleh pihak yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan perbaikan dan akuntabilitas publik, dimana fungsi audit
utama adalah untuk mengetahui pengelolaan keuangan Negara dan pelaksanaan tugas
dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri atas 3 aspek yaitu kehematan,
efisiensi, dan efektivitas sesuai diatur PP Nomor 60 tahun 1980. Ketua tim
menjelaskan kerangka pikir dalam pelaksanaan audit, tahapan-tahapan, serta
ketentuan-ketentuan yang menjadi pedoman dan dasar dalam penilaian. Adapun
item-item yang menjadi permasalahan dalam kegiatan audit di lingkup
pendidikan/madrasah adalah terkait dengan Stakeholder, Internal Proses,
Pembelajaran, dan Pertumbuhan yang dijelaskan dengan sub bagiannya
masing-masing.
Sebagaimana diketahui pemerintah
mengucurkan bansos untuk madrasah seperti Biaya Oprasional Sekolah (BOS),
Program Indonesia Pintar (PIP), Tunjangan Profesi Guru (TPG) dan kegiatan
operasional lainnya.
Mengakhiri pembicaraan ketua tim mengatakan
bahwa, ‘’Di samping kami mengaudit kenerja bapak dan ibu guru kami juga menilai
system pengendalian kegiatan yang ada di madrasah masing-masing.’’ (JM)
.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !