KEMENAG SUMBAWA BARAT:
Home » , , » KEMENAG LAKSANAKAN PEMBINAAN DAN RAKER KELOMPOK KERJA PENYULUH 2018

KEMENAG LAKSANAKAN PEMBINAAN DAN RAKER KELOMPOK KERJA PENYULUH 2018

Written By Kemenag Sumbawa Barat on Jumat, 09 Februari 2018 | 18.54



 Seiring semakin bertambahnya  daftar permasalahan keagamaan yang semakin berkembang dalam kehidupan masyarakat saat ini, yang notabenenya multikultural yaitu dengan latar belakang yang beraneka ragam baik dari sisi pendidikan, sosial, budaya dan lain-lain, seorang dai/daiah hendaknya memiliki strategi dalam menyampaikan pesan penyuluhannya agar target dakwah yang diharapkan dapat tercapai yaitu mampu membawa kondisi umat ke arah yang lebih baik’
Taliwang- Humas- Seksi Bimbingan Islam (Bimas) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Barat menggelar kegiatan Pembinaan dan Rapat Kerja Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam bertempat di aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Barat. Kegiatan yang berlangsung sehari ini (Kamis, 8/2/2018) dihadiri oleh 45 orang peserta terdiri dari 38 orang penyuluh agama non PNS 2 orang penyuluh fungsional serta oleh 5 orang dari unsur kepala KUA se-Kabupaten Sumbawa Barat. H. Udin Syafruddin, S.Ag, MM selaku kepala seksi Bimas Islam dalam keterangannya menyampaikan bahwa Format kegiatan ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana penyuluh banyak diberikan pengetahuan pembekalan oleh narasumber. Tapi, pada pertemuan kali ini mereka diminta untuk menyampaikan pengalaman mereka masing-masing tentang apa yang terjadi di lapangan atau daerah tempat melakukan penyuluhan kemudian didiskusikan untuk ditemukan jalan keluarnya sehingga out put diharapkan ada acuan untuk rencana kerja di tahun 2018 ini serta melakukan evaluasi program kerja kelompok kerja penyuluh agama Islam di Kabupaten Sumbawa Barat tahun 2018.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa Barat Drs. H. Syarifuddin,MM dalam sambutannya mengingatkan kepada para penyuluh agama atau dai dan daiah yang bertugas di lapangan, agar dalam menyampaikan misi dakwahnya  para mubaligh hendaknya menggunakan strategi atau metode disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Hal ini dikarenakan semakin bertambahnya daftar permasalahan keagamaan yang berkembang di masyarakat saat ini, maka fokus penerangan agama Islam pun berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan sosial masyarakat. Masih menurut Ka.kankemenag KSB, beliau memberikan permisalan seorang ustadz  yang mengajar di TPQ meski pun materi yang disampaikan kepada santri itu sama namun memakai cara berbeda disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tiap santri.
Untuk diketahui bahwa materi dikusi yang dibahas oleh peserta kegiatan adalah permasalahan kerap bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat yang meliputi:  Radikalisme dan Aliran Sempalan, Keluarga Sakinah, Pemberantasan Buta Aksara Al-Qur’an, Jaminan Produk Halal, penyalahgunaan(Kerukunan Umat beragama, Penyalpenyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS, Pengelolaan Zakat, dan Pemberdayaan Wakaf. In(madJois)




Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

cuti
uu
 
Support : powered by Blogger
Copyright © 2011. Kemenag KSB