Taliwang - Info kemenag -
Islam Rahmatan Lil ‘Alamain artinya Islam sebagai agama yang hadir dimuka
bumi untuk membawa rahmat, kesejahteraan, dan keselamatan, yang bukan hanya bagi
umat manusia melainkan keselamatan untuk
lainnya, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan.serta sekalian alam. Hal tersebut sebagaimana
tertera dalam Al-Qur’an (QS:107). Islam
adalah agama cinta damai dapat hidup dalam frame
(bingkai) kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara dengan penuh kerukunan.
Namun, banyak kesalahan dalam memahami praktek beragama ini bahkan pada hal
yang fundamental seperti persoalan akidah. Oleh karena itu, tidak boleh
melaksanakan ajarannya dengan fanatik buta apalagi dilakukan dengan cara-cara
yang radikal, tetapi mesti memahaminya
dari segala sisi dengan semangat toleransi.
Demikian
kegiatan berlangsung selama satu hari untuk menjawab persoalan yang begitu
kompleks dewasa ini pada "Sosialisasi Penguatan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan
Multikultural bagi siswa/i SMA/SMK” dihadiri sebanyak 30 (Tiga Puluh) orang
peserta utusan masing-masing kecamatan se-KSB. Acara ini diselenggarakan oleh Seksi
Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) kemenag Sumbawa Barat bertempat di
gedung pertemuan Kedai Sawah Taliwang, Senin (26/3/2018). Menurut Kasi Pakis H.
Ahmad Rusli, S.Ag. kegiatan ini bertujuan memberi informasi dan gambaran langkah-langkah
strategis untuk menangkal masuknya paham radikal
pada siswa serta untuk meningkatkan wawasan generasi muda tentang Islam
Rahmatan Lil ‘Alamain dan Multikultural dalam
bingkai NKRI.
Sementara
itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sumbawa Barat Drs. H. Syarifuddin, MM
di sela-sela acara sambutan menyampaikan himbauan kepada peserta sosialisiasi agar
tidak lekas menerima suatu ajakan yang belum diketahui persis akan
kebenarannya. Dikatakan Ka.kankemenag, misalnya ajakan suatu aliran/paham tertentu
untuk melakukan jihad dengan dalih
agama, kita tidak boleh serta merta menerima dan ikuti ajakan tersebut, namun
perlu dilakukan kroscek lebih dahulu.
Ia memberikan 4 (Empat) tips sebagai
pembanding atau disinkronkan kebenaran antaranya yaitu: Pertama,
kebenaran dengan cara panca indra. Kedua,
kebenara ilmu pengetahuan. Ketiga, filsafat/filosofi.
Keempat, kebenaran secara religious (agama). Demikian ujar Kepala
Kantor Kemenag.
Sebagaimana
diketahui bahwa munculnya suatu aliran atau paham tertentu dapat menimbulkan
terjadinya gesekan tengah keberagamaan masyarakat Indonesia yang notabene penduduknya multikulkultural. Salah satu upaya
dilakukan kementerian agama untuk dapat menangkal hal tersebut adalah memberikan
pemahaman agama yang benar dikalangan pelajar atau
generasi muda agar mereka tidak gampang terpropokasi dengan aliran/paham yang
bertentangan dengan ajaran agama Islam sejatinya juga budaya masyarakat
Indonesia yang menganut paham pancasila. (MJ)
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !